Senin, 16 Agustus 2010

20 Activities for Toddler: Buku Panduan Bermain by INDIVA

Hari kelima puasa. Alhamdulillah dapat dilalui anak-anak. Meski si tengah, Salma cuma ikut-ikutan (minta puasa tapi tetap  minum susu hehe). Tiga hari yang lalu  saya seneng dan GR sama Allah. Baru mbatin lihat buku 20 Activities for Toddler terbitan Indiva yang sampulnya ceria itu buku bagus kayaknya.Eee malamnya  Abi pulang bawa buku itu, hadiah dari Indiva untuk semua karyawan. senangnya. Ternyata benar bayanganku. Buku itu isinya panduan mengisi dan menciptakan permainan-permainan sederhana yang bisa kita lakukan bersama anak-anak. Banyak memang buku sepert itu tapi mungkin kelebihan buku ini, penulisnya 'jeli' membuat pemilahan jenis mainan.
       
         Di bulan Ramadhan ini aku niatkan untuk melatih kakak Maura puasa dan itu berarti  aku pun harus siap dengan banyak agenda  untuk mengisi hari-hari 'panjang' (bagi anak usia belum genap 5 tahun)  agar si Kakak gak bosen. Buku ini pas banget untuk menyusun jadwal permainan. Apalagi penulisnya, Mbak Lis memilah jenis permainan jadi dua 'musim'. Bermain di waktu musim cerah  dengan banyak bermain di luar (outdoor) dan memeri kesempatan anak-anak bermain dengan media tanah, air dan mainan yang membuat mereka bergerak bebas. dan bermain di waktu musim penghujan dimana bermain didalam rumah (indoor) tetap menjadi saat yang berharga untuk anak-anak kita.

       Tajuk yang dipakai penulis dan penerbitnya boleh juga 'mengembangkan multiple intelejen melalui permainan'. Dilengkapi dengan gambar dan contoh, bahan-bahan yang dibutuhkan serta rangkuman kecerdasn apa yang bisa kita pupuk dalam setiap permaian, menjadikan buku yang sederhana ini berasa manfaatnya. Pun dengan harga yang hanya 21.000 terhitung murah untuk sebuah ilmu yang bisa kita pakai sepanjang waktu. Pagi tadi misalnya saya punya ide membuat 'cap' atau stample karena tidak ada kentang maka kami buat dari ubi (ketela) yang hendak kami buat kolak. Lumayan, anak-anak suka, saya pun diam-diam menikmati mengulang  masa-masa SD dahulu.

        So, miliki buku ini dan selamat menjadikannya salah satu refernsi untuk  membuat agenda-agenda bermain bersama ananda menjadi penuh ilmu dan kebersamaan. Apalagi anak-anak kita akan banyak 'libur' dirumah maka, luangkan waktu dan nikmati saja waktu-waktu berharga itu. Selamat membaca!


Pemesanan hubungi saya di nomer 081329460601

20 Activities for Toddler : Referensi 'bermain& belajar' bareng anak di Bulan Ramadhan

            Hari kelima puasa. Alhamdulillah dapat dilalui anak-anak. Meski si tengah, Salma cuma ikut-ikutan (minta puasa tapi tetap  minum susu hehe). Tiga hari yang lalu  saya seneng dan GR sama Allah. Baru mbatin lihat buku 20 Activities for Toddler terbitan Indiva yang sampulnya ceria itu buku bagus kayaknya.Eee malamnya  Abi pulang bawa buku itu, hadiah dari Indiva untuk semua karyawan. senangnya. Ternyata benar bayanganku. Buku itu isinya panduan mengisi dan menciptakan permainan-permainan sederhana yang bisa kita lakukan bersama anak-anak. Banyak memang buku sepert itu tapi mungkin kelebihan buku ini, penulisnya 'jeli' membuat pemilahan jenis mainan.
      
         Di bulan Ramadhan ini aku niatkan untuk melatih kakak Maura puasa dan itu berarti  aku pun harus siap dengan banyak agenda  untuk mengisi hari-hari 'panjang' (bagi anak usia belum genap 5 tahun)  agar si Kakak gak bosen. Buku ini pas banget untuk menyusun jadwal permainan. Apalagi penulisnya, Mbak Lis memilah jenis permainan jadi dua 'musim'. Bermain di waktu musim cerah  dengan banyak bermain di luar (outdoor) dan memeri kesempatan anak-anak bermain dengan media tanah, air dan mainan yang membuat mereka bergerak bebas. dan bermain di waktu musim penghujan dimana bermain didalam rumah (indoor) tetap menjadi saat yang berharga untuk anak-anak kita.

       Tajuk yang dipakai penulis dan penerbitnya boleh juga 'mengembangkan multiple intelejen melalui permainan'. Dilengkapi dengan gambar dan contoh, bahan-bahan yang dibutuhkan serta rangkuman kecerdasn apa yang bisa kita pupuk dalam setiap permaian, menjadikan buku yang sederhana ini berasa manfaatnya. Pun dengan harga yang hanya 21.000 terhitung murah untuk sebuah ilmu yang bisa kita pakai sepanjang waktu. Pagi tadi misalnya saya punya ide membuat 'cap' atau stample karena tidak ada kentang maka kami buat dari ubi (ketela) yang hendak kami buat kolak. Lumayan, anak-anak suka, saya pun diam-diam menikmati mengulang  masa-masa SD dahulu.

        So, miliki buku ini dan selamat menjadikannya salah satu refernsi untuk  membuat agenda-agenda bermain bersama ananda menjadi penuh ilmu dan kebersamaan. Apalagi anak-anak kita akan banyak 'libur' dirumah maka, luangkan waktu dan nikmati saja waktu-waktu berharga itu. Selamat mencoba!

    

Kamis, 12 Agustus 2010

cumi hitam bumbu minimalis

Ini masakan berkesan buatku. Pertama, karena saya menemukan masakan ini pertamax waktu diboyong ke Kudus awal nikah. Dan seumur-umur baru kali itu saya tau seafood berbahan ‘cumi’ (ndesa banget). Kedua, ini masakan sempet bikin saya underestimate ngeliat warnanya. Gak menarik banget. Item dan berminyak ( hayoo pasti inget wajah-wajah culun kita waktu SD SMP ya  hihihi).
            Tapi yang namanya masakan dirumah mertua pertamakalinya, yah saya coba juga. T E R N Y A T A…sodara-sodara, masakan ‘cumi item’ buatan ibu mertua itu lezaaat banget. Biarpun tangan belepotan tintanya si cumi, tapi bener-bener ngabisin nasi. Tapi karena manten baru yaaa...dikit-dikit dulu ambilnya hehehe. Dan uniknya, bapak mertua, ibu, sekeluarga di Kudus justru seneng kalo cuminya dimasak beginian alias masih bertinta. Oke, pendahuluannya gitu lah. Intinya, ini lauk sudah sah jadi favorit keluarga kami. Anak-anak juga suka. Bumbunya emang minimalis banget sih. Hari ini jadi menu sahur. Aku share ya

Bahan dan bumbu
500 gr cumi sero (itu lho frend yang gak gedhe-gedhe banget, paling pol panjangnya 8cm –an. Jangan buang tintanya)
Bawang putih 7-10 siung (banyak tambah enak)
Bawang merah 6 siung
lengkuas dan salam
Garam
Air 1liter atau menyesuaikan

cara masak nya
gampang.tumis semua bumbu sampe haruuum, masukkan cumi yang betinta itu, dan tumis, tambahkan air, ungkep sampe emppuuuk.Biasanya sih kalau kami suka yang agak kental cenderung mengering. tapi kalau berkuah dikit oke juga.. Nikmatilah dengan sambel lombok hijau dan nasi hangat. oke. simple tapi leazaat. Meskipun emang sih, gurihnya cumi plus tintanya itu yang bikin kolesterol naik. hehe.Tapi  sesekali boleh juga. selamat mencoba!

Senin, 09 Agustus 2010

Tetap Puasa Saat HAmil dan Menyusui? BISA!

      Tetap Puasa saat Hamil dan Menyusui? Bisa!
     Ramadhan esok hari . Gegap cita menyemai amal dan meraih keberkahannya semarak bergema. Laki perempuan, anak-anak lebur dalam semangat menyambutnya. Nah, ini topik yang ringan sebenarnya. Beberapa sahabat  share dan  nanya ke saya dengan nada pengen, cemas, ada juga yang semangat tentang bagaimana tetap berpuasa sementara mereka saat ini sedang hamil atau menyusi. Sebenernya sih, banyak juga kok tulisan dari yang emang ahlinya tentang topik ini. Tapi, dengan segala kerendahan hati dan tanpa bermaksud menggurui, saya tulis catatan ini sekedar berbagi pengalaman. Boleh ya sob....
      Selama hampir lima tahun jadi ibu, Alhamdulillah saya bertemu dengan Ramadhan pas dengan saat-saat saya hamil ataupun menyusui ketiga anakku. Luar biasa, Alhamdulillah lagi, saya berhasil melampuinya dengan full 30 hari   kecuali saat hamil anak pertama, saya terpaksa membatalkannya sehari. Saat itu H-2 menjelang lebaran dan saya nyaris lemas karena kecapekan mempersiapkan mudik ke Kudus di siang hari ( hfff...usia kehamilan 7 bulan boo’. Itu badan udah mulai-mulainya panas en berat) tapi syukurlah, saya manfaatkan rukhshoh (keringanan Allah) dan melanjutkannya puasa kembali.
      Dari pengalaman hamil dan menyusui dengan tetap menjalankan ibadah di bulan istimewa ini, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi motivasi buat soabt-sobat perempuan semua (yang udah emak-emak, hampir jdi emak-emak atau para lajangers)
Pertama, MOTIVASI dan NIAT yang kuat dan Lurus
      ini penting bangetz. Banyak sekalai daiantara kita yang saat ini hamil atau menusui kalah sebelum bertanding. Merasa gak kuat, khawatir sama janinnya, ntar gimana dooong kalau kenapa-kenapa, ntar kalau ASI jadi encer dan gak berkualitas gimana?. Hm... gak bisa disalahin juga sih. Tap, gimana kalau muali tahun ini kita ubah paradigma bahwa kita BISA menjalankan ibadah ini dengan kondisi hamil dan menyusui.
      Sekali lagi kalau aku dulu sih simple sist. Aku cuma pengen memberikan pelajaran ubudiyah pada calon bayi dikandunganku. Kebetulan, selama ini emang saat puasa usia kehamilanku selalu masuk trisemseter ketiga ( anak pertama pas 7 bulan, anak kedua malah asyik banget. Heheh aku udah hamil 9bulan! bahkan dokter kandunganku sempet ngasi aku penguat rahim karena H-1 aku mudik ke Kudus padahal udah dekeeet banget sama HPL, dan akhirnya dengan udah persiapan sejak dari Solo bakal lahiran di kota suami, hari ketiga lebaran lahirlah si Salma Haniyya di kota kelahiran abinya. Anak ketiga, aku puasa full tahun kemaren saat itu kandunganku masuk 8 bulan dan kini jagoan kecilku usianya 7bulan pas besok pagi, sehari menjelang puasa tahun ini hehehe)
      Balik ke niat ya prend (halah ngitung2 kandungan sih). Aku mikir aja, kalau aku puasa, insya Allah aku bisa mengajarkan nilai spiritual sejak dari kandungan, aku juga pengen memanfaatkan waktu-waktu yang luar biasa karena kita gak mens hehehe jadi kan bisa optimal ibadah. Pokoknya ternyata motivasi  dan niat kuat itu bener-bener manjur !
Kedua, Tetap Mempersiapkan Fisik & Tanya Ahlinya
      Semangat tapi tidak nekat. Kalau saat ini sist  yang lagi hamil or menyusui  mau puasa, tetap jangan abaikan persiapan fisik. kalau hamilnya masih mudaaa banget spertinya dokter kandungan gak bakal ngijinin karena kandungan 1-4bulan emang janin lagi butuh banget nutrisi yang optimal untuk pembentukan. Apalagi kalau riwayat kehamilannya ‘rewel’ hehehe. Kalau aku sih alhamdulillah sehat n bandel aja tuh waktu hamil. Gak pake ngidam n muntah2 begetoo.
      Tapi kalau kehamilan udah lima bulan keatas, ibunya sehat, janin juga sehat, kayaknya oke-oke ajah. Begitu juga waktu menyusui, sebenarnya gak masalah lho! Asal kita lihai aja mensuplai dan cukup stok  ASI berkualitas dan berkuantitas. soal ini ntar ya tipsnya. Bole juga kita baca-baca dari banyak web tentang kehamilan dan puasa. Buat yang udah 8bulan puasa malah bikin sehat menurutku kan bayinya jadi gak gedhe hehe (asal bukanya jangan segelas BUESAR es SIROP selama sebulan ya)
Ketiga, Nutrisi yang cukup dan berkualitas
      Saat saya hamil dan menyusi, saya sangat memperhatikan menu buka dan sahur. Vitamin, mineral, karbohidrat, air dan serat harus terpenuhi. Sebab kita akan membaginya dengan anak. Tapi bukan lalu kita tak terkenadli lho. Banyak yang lebih ahli menjelaskan tentang ini. Prinsipnya aku gak ‘wegah’ atau rewel soal makanan sehat. Pantang bagiku pilih-pilih makanan yang udah jelas-jelas sehat buatku  dan anakku. Susu, sayur, buah dan suplemen dari doketr tertib ku konsumsi
Menjaga Kualitas dan Kuantitas ASI
      Ini untuk sister yang menyusui. Mungkin banyak yang khawatir gimana dong kualitas ASI kalau dipake puasa?Ntar sedikit, ntar gak cukup. Kalau aku sih pake strategi ‘nyetok’ hehe maksudnya punya cadangan ASI Perahan selama bualn puasa hehe dan soal menyimpannya juga gampang, kok!
      Sebenarnya kan puasa itu hanya mengendalikan makan dan mengganti waktunya tho? Nah, kalau pengalamanku, selama kita cukup nutrisi dan sedikit ‘cerdik’ menyiasati, bayi kita oke-oke aja tuh. sekali lagi, ini masalah motivasi lagi. Apakah kita ingin memberikan ASI secara optimal atau tergoda dengan susu formula. Kalau aku, Alhamdulillah ketiga anakku full ASI ekslusif 6 bulan. Pas masuk bulan ketujuh baru kuperkenalkan MP ASI (Makanan Pendamping ASI) dan khusus yang ketiga ini SAMA SEKALI tidak aku perkenalkan susu formula. Kakak-kakaknya udah telanjur  kuperkenalkan sufor tapi sekarang ku stop dan kuganti susu murni dan dari makanan padat yang cukup kalsiumnya.
Tips menjaga kualitas en kuantitas ASI  selama puasa gini jeng, setelah berbuka  dan sholat magrib, susui bayi kita dengan kualitas yang bagus tuh (kan habis buka) nah biarkan dia puas minum ASI nya. Pokoknya kalau masih masa 1-6 bulan (belom dikasih makanan tambahan) biar aja bayi menyusu sampe puas. Nah, sekali lagi kalau saya lho, biasanya menyempatkan ngemil kacang-kacangan atau sayur stelah sholat magrib dan setelah menyusui ( biarin aja, ibu  menyusui. Tapi jangan kolak n yang manis-manis) tujuannya, agar selama isyak sampai tarawih bahkan sampe menjelang sahur  kita ‘produksi’ ASI lagi.
 Nah, setiap kali ASI kita penuh dan bayi tidak ingin minum, kita peras ASI jam-jam itu atau menjelang sahur trus kita simpen di botol-botol , kantung ASI atau wadah kedap udara yang steril dan aman ( soal penyimpanan ASI banyak   tips di web tentang breastfeding) jangan lupa beri nomor setiap perahan. Apa gunanya? ini untuk stok saat esok hari  kita berpuasa, kita berikan pada bayi jika kebetulan ASI kita terasa kurang disiang hari nya. Begitu juga setelah sahur, susui bayi kita dengan kualitas yang terbaik setelah sahur. Makanya, makan dan minum saat sahur dan buka jangan sembarangan. Demi ASI.
      Kalau bayi udah makanan makanan tambahan wah itu lebih mudah lagi saat puasa. Tinggal dijadwal aja makannya dan diberikan MP ASI yang  bergizi. Insya Allah bayi kita kan kooperatif. Kuncinya telaten, istiqomah!
Tambahan: Memanfaatkan Rukshoh FIDYAH dengan Benar
      Memang sist, ada keringanan (rukhshoh) fidyah yang bisa dimanfaatkan untuk orang yang sakit menahun, hamil atau menyusui. Yaitu dengan membayar fidyah (memberi makan orang miskin atau membayarkan sejumlah uang setara dengan jatah makan kita dalam sehari). Tapi, mari kita memanfaatkan rukhshoh ini dengan motivasi/ niat yang benar dan bukan karena kita malas.
      Ada yang menanyakan pada saya, bagaimana kalau bayar fidyah aja, toh ntar kalu ramadhan tahun ini hamil, tahun depan menyususi, mana sempet nyaur utang puasa??? Hehehe kalau saya sih tidak mau berspekulasi. Fidyah bisa dibayarkan atau digunakan jika memang kita benar-benar payah dan kesehatan kita atau janin terancam misalnya pada kehamilan trisemster pertama atau dengan rekomendasi dokter yang terpercaya. Makanya, sekedar pengingatan saja, mempergunakan keringanan dari Allah adalah sunnah, tetapi jika kita tidak memiliki niat yang lurus dan karena agak-agak males bayar puasa dihari setelah Ramadhan, yah…lurusin lagi deh.
Well…. Selamat Datang Ramadhan
Semoga dengan niat yang kuat dan ilmu yang cermat, amalan kita makin semangat! Salam inspiratif!
Solo 10 Agustus 2010

Kamis, 05 Agustus 2010

BUKU-buku LUXIMA: 27 Cara Mengatasi Emosi Anak

Mengasuh anak adalah proses mengenali emosi positif dan negatifnya. Mengasuh anak-anak kita berarti kesiapan untuk terus belajar dan mengendalikan dulu emosi kita sendiri. Tidak mudah memang sebab anak-anak kita sering menguji kesabaran kita. Tapi, jika kita terus mencari ilmunya dari semua sumber apakah itu buku, seminardan peatihan, maka kita akan terampil mengatasi ledakan-ledakan emosi anak kita.

Buku unik karena memiliki kelebihan dari cari penyampaiannya. Buku ini ditulis oleh praktisi  dari Rumah Pembinaan karakter anak. Ada analisis psikologinya, ada simulasi kasusnya sehingga mudah untuk dipraktekkan untuk macam-macam 'kejadian' yang menimpa putra putri Anda. Semoga bermanfaat. pesan sekarang juga

Harga Asli : 43.000  Harga KAMI : Rp. 38.000,- (belum termasuk ongkos kirim)

KATALOG BUKU LUXIMA: Panduan Memilih Mainan Terbaik Sepanjang Masa


Panduan Memilih 20 Mainan Terbaik Sepanjang Masa

Bermain bagi anak-anak adalah suatu keharusan, sama pentingnya dengan bernapas dan makan. Dengan bermain, anak dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya, mengenal lingkungan, dan bagaimana alam bekerja. Bermain sebenarnya tidak harus menggunakan alat atau mainan. Namun, untuk lebih memberikan nilai manfaat dari kegiatan bermain itu maka diciptakanlah mainan.

Yang jadi pertanyaan adalah, mainan macam apakah yang dapat memberikan nilai manfaat lebih bagi perkembangan putra-putri kita? Buku ini memberikan panduan, apa dan bagaimana memilih mainan yang terbaik untuk buah hati kita. 

Dibuat dalam format hardcover dan full color serta menggunakan kertas art paper, buku ini menyajikan penjelasan 20 mainan yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, baik dari aspek motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa, emosi, sosial, maupun kreativitas. Itulah sebabnya, mainan ini disebut “mainan terbaik sepanjang masa”!




Harga Asli : 89.000     HARGA KAMI : Rp.70.000,- (belum ongkos kirim)


Cermat Memilih Tayangan Ramadhan

       Ramadhan menjadi moment yang paling dinantikan oleh segenap muslim diseluruh dunia. Bulan penuh berkah ini idealnya menjadi sebuah moment untuk melakukan kebaikan dan perbaikan diri dan masyarakat.Segala persiapan dilakukan untuk menyemarakkannya.
            Tak terkecuali didunia showbiz dan hiburan. Suasana ramadhan dihidupkan dengan berbagai tayangan dari mulai sinetron religius, infotainment yang dialih setting menjadi “bernuansa” Islami sampai dengan tayangan-tayangan komedi diwaktu sahur.
            Sayang, alih-alih menyemarakkan ramadhan, tayangan-tayangan televisi justru  jauh dari nilai-nilai Islam pada umumnya dan khususnya nilai yang dikandung oleh bulan Ramadhan. Tayangan sinetron religi yang secara substansi justru menampilkan wajah Islam dan atau umat islam yang lemah, jauh dari kesantunan, keluarga-keluarga Islam yang ditampilkan sebagai keluarga yang amburadul, suka bertengkar, ndeso atau tokoh-tokoh protagonis yang justru lemah, tidak berdaya. Atau, sinetron-sinetron yang ‘diubah’ nuansa Ramadhan dengan hanya mengganti pakaian menjadi lebih ‘Islami’ namun tak mengubah substansi. Sungguh, tayangan-tayangan sinetron kita tak lebih mengadopsi telenovela-telenovela yang laku manis dimasa lalu.
Belum lagi  tayangan saat sahur berisi komedi-komedi yang hanya menampilkan goyonan-guyonan tidak bermutu, lawakan yang berisi ejekan, celaan, ironi, dan semacamnya. Tayangan sahur hanya dibuat untuk ‘sekedar’ mengusir kantuk. Belum lagi para ustadz yang diundang sebagai narasumber tak jarang justru lebih banyak diam dan terdominasi dengan banyolan-banyolan para selebritis yang menjadi bintang tamu.
            Ironis memang, sebagian umat Islam di negeri ini belum banyak yang mampu menawarkan tayangaan-tayangan berkualitas yang diproduseri, dibintangi, dan digarap skenarionya oleh orang-orang yang berkomitmen terhadap nilai-nilai Islam yang syar’i. Alhasil, tontonan yang semestinya belum layak menjadi tuntunan justru dipoles sedemikian agar terlihat ‘Islami”. Sinetron yang dari awalnya sangat jauh dari misi keislaman tiba-tiba dipaksakan menjadi sarat dengan kalimat-kalimat thoyyibah, atau memasang simbol-simbol keislaman yang justru sebenarnya melecehkan. Lagi-lagi komersialisme dan bisnis menjadi latarbelakang agar dunia selebritas dan showbiz tidak kehilangan satu bulan yang ‘sayang dilewatkan’ untuk mengambil keuntungan dan berkah Ramadhan meskipun tanpa kualitas.
            Lalu, upaya minimal apa yang sebaiknya dilakukan oleh kita yang peduli terhadap perbaikan umat, terutama dalam mengisi moment Ramadhan agar tak hanya menjadi ‘bulan menangguk untung’ bagi orang-orang yang ‘menjual’ label Islam untuk kepentingan komersil? Tayangan apa yang sebaiknya kita ‘rekomendasikan’ pada anak-anak kita, pada keluarga dan teman-teman kita?
Pertama, penting bagi kita untuk menjadi penonton yang aktif , yang mampu menyeleksi tayangan-tayangan ramadhan layak lihat, tentu saja untuk itu kita harus peka terhadap isi dan program yang ditayangkan. Sebenarnya ini berlaku bagi semua tayangan televisi pun diluar bulan Ramadhan. Dengan demikian kita tidak hanya sekedar menonton televisi  untuk mengisi waktu menunggu berbuka atau sekedar mengusir kantuk saat sahur.
Kedua, kita semestinya memilih tayangan-tayangan yang mendidik dan tayangan yang menambah peningkatan nilai ruhiyah (keimanan) dan akal, sebut saja kajian tafsir Al Mishbah yang ditayangkan oleh Metro TV pada saat sahur, atau sinetron Ramadhan yang lumayan bernilai moraldan sarat nilai dakwah seperti Para Pencari Tuhan di SCTV, juga kajian-kajian menjelang berbuka yang banyak ditayangkan di hampir semua stasiun televisi. Sebab di bulan inilah semangat mencari tambahan pemahaman keislaman banyak terfasilitasi.
Ketiga, mendampingi anak-anak kita dan memilihkan tontonan yang bermutu.Misalnya program kartun Islam Aku Tahu di Global TV setiap sore dan atau Program Si Unyil edisi Ramadhan. Selain itu perlu kiranya menyiapkan tontonan alternatif berupa DVD atau menyediakan kegiatan-kegiatan alternatif bagi anak agar tidak melulu menonton televisi.
Keempat, dalam hal memilih dan mensosialisasikan tayanagan layak lihat di bulan Ramadhan, perlu kiranya kita mengadakan kegiatan-kegiatan persuasif yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat agar tidak menghabiskan masa-masa Ramadhan hanya dengan menonton televisi. Misalnya dengan terus menghimbau di pengajian-pengajian atau di keluarga agar tidak menonton tayangan sinetron atau tayangan yang bertabrakan dengan waktu-waktu ibadah misalnya sholat magrib atau bertabrakan dengan tarawih.
            Semoga dengan semakin cerdas kita mengatur dan memilih tayangan ramadhan yang berkualitas kita dapat lebih memanfaatkan Ramadhan tahun ini  dengan amal yang lebih baik. Tentunya, semoga semangat menjadi penonton aktif dan cerdas serta kecermatan kita memilih tayangan berkualitas itupun akan menjadi kebiasaan kita di bulan-bulan setelah Ramadhan. Wallahu a’alm bisshawwab
            

Rabu, 04 Agustus 2010

Ramadhan Tanpa Petasan: Semestinya Begitu

 Semarak ramadhan akan kita jelang sebentar lagi. Pun begitu masih selalu ada  satu hal yang saya risaukan setiap kali Ramadhan datang. P E T A S A N. Ya, hampir di setiap menjelang dan selama bulan suci Ramadhan dentuman petasan dari semua jenisnya mewarnai hampir tiap-tiap waktu. Dari sekedar kembang api, mercon lombok, petasan bumbung, sreng dor  cukup membuat jantung deg-degan. Alhasil, bulan yang mestinya khusyuk, tenang menjadi penuh gerutu karena menahan sebal.
           
Petasan Ramadhan: Teror Kecil-kecilan
            Maraknya petasan di bulan Ramadhan bukan tanpa efek. Berapa banyak kita baca berita-berita warga yang terserempet petasan, tahun lalu beberapa  pabrik bahan petasan dikabrakan meledak, anak yang meninggal karena petasan meletus ditangan, atau bisa saja orang yang meninggal karena kaget mendengar petasan yang tanpa mengenal waktu. Bayangkan saja, sepulang tarawih atau saat khusyuk sholat tarawih kita terganggu dan terhadang oleh anak-anak muda atau anak-anak kecil yang bermain petasan. Begitu juga petasan yang sudah ‘beroperasi’ di pagi hari saat orang-orang selesai sholat subuh.
            Sungguh petasan di bulan Ramadhan termasuk teror kecil-kecilan yang mencemaskan. Bukan sekedar permainan. Seperti juga teror bom yang sempat mengguncang negri kita yang mencoreng moreng wajah Islam dan dakwahnya, petasan juga bisa jadi menjadi teror kecil-kecilan yang diimejkan dengan bulan Ramadhan. Sebab, petasan juga mengganggu kenyamanan orang-orang secara umum, dan menjadikan image bulan Ramadhan sebagai bulan yang semestinya khusyuk, tenang menjadi ‘bulan petasan’ yang memancing gerutu umat diluar Islam juga.
Ramadhan Tanpa Petasan: Harapan Kita
            Saya pikir bukan berlebihan jika kita mengharap tradisi petasan semestinya mendapatkan perhatian serius. Jika hal-hal kecil seperti petasan, miras dengan skala kecil saja tidak mendapat tindakan tegas, tak heran jika masyarakat kita menjadi biasa saja dengan melakukan kesenangan-kesenangan yang merugikan orang lain
            Semestinya razia pemasok ,penjual atau pengguna petasan juga dilakukan dengan serius oleh aparat setempat . Jangan hanya dianggap sebagai  hal biasa, rezeki tahunan, sehingga diremehkan pengawasannya, dan  menghilangkan efek sosial yang ditimbulkan. Begitu juga orang tua, orang-orang dewasa juga semestinya tidak membiarkan anak-anak mereka memainkan petasan dengan bergerombol, dipinggir-pinggir jalan yang artinya membiarkan mereka mengganggu ketertiban dan kenyamanan orang lain. Meskipun kadang yang memprihatinkan, justru orang-orang dewasa yang  menganggap ‘biasa’ membelikan, mengajari anak-anak mereka bermain petasan dengan suka suka. Apa mungkin ini menjadi karakter masyarakat kita yang sangat suka melakukan hal-hal yang menyenangkan dan memuaskan diri sendiri dan tidak hirau dengan ketertiban sama halnya dengan membuka knalpot kendaraan yang bersuara bising?
            Semoga Ramadhan yang akan kita jelang  di tahun ini dan ramadhan-ramadhan berikutnya bisa kita jalani  tanpa kemubadziran, hura-hura, merugikan orang lain. Ramadhan tanpa petasan adalah sebuah harapan tentang menahan diri dari hawa nafsu bersenang-senanag tanpa peduli dengan kenyamanan orang lain. Sepertinya perlu mulai kita tradisikan RAMADHAN TANPA PETASAN saat ini juga dan seterusnya.Wallahu a’lam bishawwab