tag:blogger.com,1999:blog-5069006449475765669.post8778466670853082700..comments2023-10-08T03:08:35.616-07:00Comments on Perempuan Pembelajar : Mengukur Kapabilitas Aleg Perempuan : Sebuah Kaca DiriVida Robiah al Adawiyahhttp://www.blogger.com/profile/04618165258154859960noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-5069006449475765669.post-26318173959731739312010-07-22T07:16:22.377-07:002010-07-22T07:16:22.377-07:00ya, terimakasih komentnya. perlu banyak menyelami ...ya, terimakasih komentnya. perlu banyak menyelami permasalahan perempuan untuk bisa berbuat banyak, kan? mungkin sedikit jumlahnya, tapi saya pun melihat, dalam tataran riil mereka sebenarnya justru lebih banyak bekerja.vida robi'ah al adawiyahhttps://www.blogger.com/profile/03062896144383507543noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5069006449475765669.post-51477970841619149332010-07-17T21:12:32.993-07:002010-07-17T21:12:32.993-07:00dan setelah menjadi anggota dewan terhormat, para ...dan setelah menjadi anggota dewan terhormat, para aleg perempuan baik yang kader karbitan maupun aleg yang dulunya katanya aktivis pun sama2 kehilangan suaranya, entah hilang kemana...seolah lupa akan janji dan memang bisa dikatakan para aleg ini tiba2 sakit lupa ingatan...parpol yang berbasis agama maupun nasionalis sama saja tidak ada bedanya semua mengejar kepentingan kelompok masing2 agar tetap eksis untuk mencari energi agar pemilu berikutnya tak tereliminasi dari dunia demokrasi. aleg perempuan saat ini bisa dikatakan hanya untuk memenuhi kuota aleg perempuan saja atau bahkan hanya untuk penggembira alam demokrasi, sampai saat ini belum terdengar dengan jelas suara aleg perempuan dengan suara yang lantang tentang solusi segala tetek bengek permasalah rakyat kecil mereka hanya mengekor dan diam tanpa kata...wallahu a'lamirma suliyatihttps://www.blogger.com/profile/04530090683868456731noreply@blogger.com