Kamis, 25 Agustus 2011

MUDIK tanpa PANIK

Sambut lebaran, pengen nih nulis beberapa moment luar rumah yang sering bikin kita GGrrrhhh.tapi enggak lah ya. yuk mulai pagi ini kita simak. Tulisan-tulisan ini ada di buku terbaru saya BUKAN SEPASANG MALAIKAT. Semoga bermanfaat

MUDIK 
Ini dia momen yang paling sering melibatkan semua anggota keluarga. Saya lebih menekankan momen ini pada ‘proses’ di perjalanan. Seringkali momen pergi ke luar kota menjadi perjalanan yang awalnya menyenangkan, namun menjadi menjenuhkan saat anak-anak mulai panas, mabuk perjalanan, atau ngambek.
Kita harus menyiapkan banyak kemungkinan. Mulai dari anak yang satu tak mau memakai AC, yang satu tak mau berbagi tempat duduk (pengalaman saat pergi menumpang mobil kakak ipar), anak yang tiba-tiba muntah dan terpaksa berhenti, atau berebut bekal dan makanan kecil. Wadduuuuh .... L Untuk itu, lakukan beberapa persiapan sebelum bepergian bersama anak-anak.
  1. Tetapkan aturan perjalanan di awal
Ini adalah poin pentingnya. Ajarkan pada anak-anak kita bahwa perjalanan ke luar kota adalah perjalanan yang melatih kesabaran. Bahwa mereka harus dapat berbagi (bekal, tempat duduk, dll). Mereka tidak boleh merusak suasana agar perjalanan menyenangkan. Ajarkan adab-adab perjalanan, seperti berdoa, tidak banyak bergurau, berdzikir, dan tidak banyak mengeluh.

2. Memilih waktu perjalanan
Perjalanan di pagi –setelah subuh-  saat udara sejuk adalah pilihan bagus, tergantung berapa lama perjalanan yang akan ditempuh. Pengalaman saya mudik ke tempat mertua yang hanya memakan waktu tiga jam, kami lebih senang melakukan perjalanan sepagi mungkin. Perjalanan menjelang malam hari jika tidak benar-benar dikondisikan akan membuat anak-anak rewel. Namun, jika naik mobil pribadi dan perjalanan Anda semisal Solo-Jakarta, memang lebih enak memilih perjalanan senja atau subuh. Begitupun dengan kereta. Kami pernah mengalami perjalanan pagi hari dengan kereta dan itu menyenangkan.

3. Siapkan bekal yang cukup
Belajar dari kakak ipar saya yang berputra empat, beliau selalu ‘belanja’ berbagai makanan ringan dan minuman untuk bekal yang cukup. Jangan banyak membawa makanan yang membuat mudah haus. Jika memungkinkan, siapkan bekal sendiri. Persediaan air minum, juice, buah-buahan, puding dengan rasa yang segar, akan lebih bermanfaat. Hindari membawa susu kemasan karena akan memancing mual. Sediakan air panas di termos jika kita memiliki Balita atau Batita yang sudah minum susu formula. Air hangat juga diperlukan saat kita ingin menyibin anak kita saat berhenti untuk istirahat.

4.Jangan malas berhenti sejenak
Ini penting. Anak-anak tidak sanggup bertahan lama dalam perjalanan. Apalagi jika kita menggunakan kendaraan pribadi. Usahakan untuk berhenti sejenak. Pilih tempat berhenti ‘langganan’ yang nyaman, tersedia toilet yang bersih, mushala, dan mungkin tempat makan. Biarkan anak-anak keluar mobil, bermain sejenak, buang air kecil, dan bahkan mandi jika memungkinkan! Ini penting juga untuk suami atau sopir Anda yang menyetir mobil.

5. Siapkan obat-obatan pribadi dan cadangan baju ganti
Obat anti mual yang diminumkan sebelum perjalanan boleh juga. Siapkan juga obat-obat pribadi, seperti minyak gosok, kantung plastik, tissue basah, wash lap di tempat yang terjangkau di dalam kendaraan. Kalau perlu, di dalam tas utama yang Anda bawa. Begitu juga baju ganti. Sangat tidak lucu mengubek-ubek bagasi saat di tengah jalan hanya untuk mengambil baju ganti ketika anak kita tiba-tiba muntah, kan? Ini pengalaman pribadi. Oke, sudah panjang, ya? Selanjutnya terserah Anda! Have a nice trip!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar