Kamis, 21 April 2011

Analogi Kapal dan Pulau Harapan : Pelajaran Tentang Amal Jama'i (1)


Kalau tidak salah ingat, diusia 17 tahun saya merasa beruntung ada di forum itu. Saat itu-kalau ini insya Allah benar- saya duduk di kelas 2 SMU. Tepatnya di gedung DDII Islamic Center Pabelan Kartasura, saat Ramadhan. Perjalanan dari rumah saya tempuh dengan bis kota bersama sahabat karib saya, Ayun Nurul Maqbullah. Sempat kesasar, hingga akhirnya menjelang buka kami baru sampai. Saya bertemu dengan teman-teman pelajar yang lebih dahulu bergabung dengan komunitas pelajar yang lumayan bergengsi kala itu, PII. Kakak beradik Almira dan Iin Hasanah, Ridho Amiruddin, Rifqoh, teman-teman sesama peserta baru dan banyak lagi yunda dan kanda di PII. Aku mengikuti Basic Training PII.
                Oke, lanjut. Tulisan ini tentang sebuah awalan training yang membuatku merasa dari sinilah kelebihan training-training PII dibanding-maaf- training pengkaderan organisasi pelajar atau mahasiswa yang biasanya hanya 3hari. Di PII , basic training harus kami lalui 1 pekan stelah sebelumnya  biasanya  minimal sebulan sebelum BATRA kami –para peserta- mengikuti pra Batra selama 3 hari dengan kegiatan yang lebih ringan dan fun. Ya, harus satu pekan, tidak boleh izin meninggalkan arena kecuali dengan alasan yang sangat-sangat darurat. Bagaimana mungkin? Di PII mungkin.
Dihari pertama training ada sesi EXPECTATION (penggalian harapan) dan kontrak forum. Disini kuncinya. Saat saya masih menjadi peserta training paling dasar hingga Pelatihan Instruktur, ini session paling menegangkan. Mitosnya- dan ini benar- kalau sesi ini sukses, maka kemungkinan sukses sebuah training akan besar.Maka tak heran jika para instruktur disetiap lokal (satu lockl/kelas maksimal 12 orang) sangat telaten dan benar-benar diuji kesabarannya.Juga peserta, mereka mulai diuji kesolidan, argumentasi, dan kemampuan ‘membujuk’ teman yang ada tanda-tanda mau pulang di tengah training.hihi.Dan analogi sebuah kapal dan pulau harapanpun menjadi sebuah perumpamaan yang pas.
                Setelah perkenalan peserta , instruktur lokal memberi selembar kertas dan selotip untuk peserta, biasanya dia menyuruh peserta menuliskan harapan mereka satu persatu terhadap training ini.Lalu kami para peserta menempelkan harapan-harapan kami di dinding. Lalu instruktur lokal dibantu observer mulai menggali kami pada harapan, motivasi dan mengajak kami berkomitmen ‘mempertahankan’ komposisi local dari hari pertama hingga hari ketujuh nanti. Dan inilah kurang lebih bahasa umum para instruktur hehe
“ Bagaimana kalau kita ibaratkan local kita ini…sebuah kapal yang akan menuju sebuah Pulau Harapan yang berisi harapan-harapan kita  seperti di dinding itu.Kita akan berlayar bersama kesana. Setuju?”
“Setuju..”
“Mah kira-kira apa ayang akan membuat kitaterhambat sampai kepulau Harapan”
“ Angin kencang, kang, layarnya lepas” satu peserta menjawab
“ Kapalnya bocor, ada yang melubangi kapal”
“Ada yang pengen kembali, kang. Gak kuat berlayar lagi”
                Dan banyak lagi alasan yang mungkin  menghambat training tergali satu demi satu . Dan begitulah, terkadang sampai dengan sore satu lokal baru bisa ‘selesai’ sesi ini karena ternyata ada peserta yang berencana cuma ikut empat harilah, ada yang tiba-tiba hilang mood, ada yang gak suka dengan suasana. Para instruktur sudah terlatih untuk benar-benar telaten menggarap sesi awal yang menentukan ini. Tapi… dengan suksesnya sesi ini proses dialog, menggali motivasi, mengenali karakter awal masing-masing peserta benar-benar membuat saya terkesan. Saat saya menjadi peserta training PII hingga dua kali mengolah forum batra, sebagai inlok dan observer saat masih mahasiswa awal2 dulu, saya merasakan hikmah dari proses ini.
                Setidaknya sampai saya menjadi mahasiswa, saya mulai mengerti bahwa ide dan sebuah amal kebersamaan itu harus didukung tim yang solid dan kemampuan mempertahankannya. Saya pun belajar untuk menerima bahwa ada banyak hal berbeda diluar diri kita.Selanjutnya? Ternyata analogi kapal dan pulau harapan itu kedepan menguak hikmah lebih banyak tentang sebuah…AMAL JAMA’I (kerja tim) dikehidupan saya..13 tahun kemudian (weiitz).see you next J.Salam inspiratif!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar