Jumat, 16 Juli 2010

Susu Segar Moeria Kudus : Ternak Sapi di Tengah Kota

Pulang ke kampung halaman suami selalu membuat saya menemukan hal-hal unik. Kali ini sengaja menyempatkan diri menjenguk mertua dan adik ipar kami mumpung liburan. Kudus, kalau bagi kami berdua, pulang kekudus adalah ‘rehat sejenak’ dari segala kepenatan dan padatnya aktifitas pikir dan fisik di Solo sekaligus menjadi kesempatan untuk birrul walidain. Ditambah lagi, kepulangan kali ini berbarengan dengan kakak ipar kami yang tinggal di Bandung. Jadilah event empat hari di kudus menjadi agenda berbagi cerita dan bertemu keponakan-keponakan.
            
Cerita ini bermula saat saya dan suami yang hampir sebulan ini mengganti susu formula kedua putri kami dengan susu segar. Jadi setiap sore di solo kami berlangganan susu segar. Di Kudus, kami sepakat mencari di warung-warung susu. Salah satu yang sering kami lewati namun belum pernah kami coba masuk kedalamnya adalah perusahaan susu segar Muria Kudus. Saya pikir ah pasti itu perusahaan susu biasa karena dari luar ada gerbang tinggi. Saya hanya tau bahwa disana memang menyediakan susu segar 24 jam. Nah, suatu pagi suami yang asli Kudus itu mencoba membeli susu segar di SUSU MURIA KUDUS di Jalan Pemuda  itu . Kata suami saya seumur-umur baru kali ini beliau masuk ke ‘depot susu segar  yang ternyata  sekaligus peternakan’ itu. Jadilah keesokan harinya saya pun berdua kesana lalu  hari berikutnya kami beserta ponakan-pnakan dan kakak ipar ‘menyerbu’ tempat itu


   Apa yang unik? Saya menemukan keunikan dengan melihat puluhan sapi yang diternak di sebuah areal rumah berhalaman luaas. Bukan halaman padang rumput. Gerbang masuk yang dekat ke jalan raya kemudian untuk mencapai ‘tempat nongkrong’ kami harus berjalan masuk, memesan susu dengan pilihan rasa dan memilih makanan kecil , bayar, antri mengambil segelas besar susu panas dan susu cup untuk anak-anak, lalu kami duduk melingkari meja yang telah kami booking. Meja-meja lain telah penuh terisi pagi itu. “Hm… ini pilihan sarapan sehat “ komentar saya.. Bagaimana tidak, segelas susu dan beberapa pangananan kue atau jajanan pagi, cukup untuk mengisi pereut dipagi hari. Kami pun melihat berbagai macam kalangan dan kelompok usia. Ada anak-anak muda atau ABG yang pulang lari pagi, ada mbah-mbah yang memesan susu mad dan telur, ada keluarga kecil yang ‘mampir’ sebelum berangkat sekolah dan bekerja lengkap dengan seragam mereka, ada pula yang sekedar membeli susu untuk dibawa pulang.
          
Kalau saya taksir, pastilah pemilik perusahaan dan peternakan ini orang yang sangat ulet. Dia mampu memberi alternatif ‘sehat’ untuk masyarakat kota Kudus. Bahkan menurut suami saya, ini sudah puluhan tahun sejak beliau kecil. Hmmm… uniknya, sapi-sapi  yang diternak terlihat enjoy meski tidak di habitat aslinya hehee. Mereka ditempatkan di sebuah kandang yang luas, lengkap dengan karpet ternak hygienis dan persediaan rumput gajah yang memadai untuk makanan mereka. Anak-anakpun senang mendapat alternatif liburan dan membuat mereka lebih semangat minum susu karena melihat langsung produsennya.
          
Entah menurut Anda, tapi menurut saya peternakan dan perusahaan susu segar Muria Kudus ini sip banget. Ia mampu menciptakan peluang bisnis sehat di tengah kota. Pagi hari saya jadi lebih fresh dan sehat. Jadi, jika Anda berkesempatan pergi ke Kudus, mungkin Susu Segar Muria Kudus di Jalan pemuda (Depan toko Gaya Busana hehhe komplit) bisa jadi alternatif  kuliner sehat dan lezat Selain Soto Kudus ‘Jatmi’ dan Garang asem Sari Rasa. Selamat Mencoba!

6 komentar:

  1. saya dari pihak PS Moeria mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan kepada kami

    BalasHapus
  2. saya juga asli dari kudus dan sering berkunjung ke susu muria mbak. salam kenal...

    BalasHapus
  3. Kampung halaman saya di Pati. Kalau main ke Kudus, saya selalu menyempatkan minum susu di sini :)

    BalasHapus
  4. alamat pastinya di mana ya mbak

    BalasHapus
  5. ohhh..terus kedainya itu sebelah mana ya

    BalasHapus