Ternyata yang dikatakan prestasi bukan hanya melahirkan anak-anak kita, namun mendidiknya. Begitu kata seorang adik ibuku. Aku sangat setuju. Kita tidak pernah bisa menjamin bahwa stiap detik dan jam, hari dan bulan serta tahun akan menjanjikan hal-hal yang ‘baik-baik saja’ pada anak-anak kita.
Hari ini, banyak orangtua termasuk aku yang sudah merasa begitu takut dan khawatir tidak dapat mendidik mereka. Bukan hanya menunggu mereka tumbuh besar. Bukan, bukan itu. Itu bisa kita lakukan dengan memberikan makanan, minuman bahkan ada orangtua yang menganggap bahwa ukuran sukses adalah tumbuh ‘gemuk’ dan sehat saja.
Tapi kita harus M E N D I D I K mereka. Ya, Mendidik bukan mengajar. Mendidik bukan ‘menyekolahkan’. Mendidik adalah membina. Seperti kita menyemai benih-benih tumbuhan yang berkualitas lalu kita memupuk, menyiram dan memantau perkembangannya. Mendidik tidak mensyaratkan kenaikan angka-angka tapi meningkatnya kesadaran dan kemauan untuk menjadi lebih baik. Dan sungguh, itu tidak mudah. Namun karena kita ‘pendidik’ dan bukan ‘pengajar’ maka kita harus optimis bahwa kita Insya Allah bisa mendidik anak-anak kita dengan anugrah kasihsayang (rahim).
Hari ini, anak-anak kita memiliki peluang untuk lebih menurut pada apa-apa yang dikatakan oleh orang lain, bukan orangtuanya. Maka kita para orangtua ternyata benar-benar tak bisa berbuat apa-apa tanpa do’a dan ilmu. Aku jadi ingat bagaimana almarhumah ibuku membisikkan kata-kata ‘ajaib’ ditelingaku sejak aku beranjak remaja saat aku akan keluar rumah “ Mamah hanya bisa mengawasimu sampai kau keluar dari pintu itu, nok...Selebihnya, takutlah pada Allah.Sebab, mamah ndak tau tapi Allah Maha Tau nak..”
Aku haru jika mengingatnya. Betapa kekhawatiran seorang ibu berpadu dengan ketegaran, keteguhan, optimisme, dan keyakinan bahwa hanya Allah yang bisa melindungi anak-anaknya. Kata-kata itu pula yang membuatku sangat menjaga kepercayaannya, bertanggungjawab dan tidak tergoda untuk neko-neko. Pada akhirnya, aku merasa ‘aman’ menceritakan segalanya pada mamah dan aku tumbuh sebagai seorang perempuan yang percaya diri (ini rasa syukur lho, bukan GR).
Itulah yang ingin kutransfer pada anak-anakku sejak kini. Bahwa penting bagi mereka menyadari dan percaya bahwa Allah Maha Melihat, bahwa ibunya mempercayai mereka, bahwa jiwa raga mereka begitu berharga.
Pada Hari ini....tak ada yang tak mungkin mempelajari apapun dari siapapun dan hanya pada Allah kita memohon kesabaran, nafas panjang, ilmu, keteguhan, ketegasan, cinta dan semua hal yang baik untuk bekal kita mendidik mereka.
Sungguh ya Allah...kami ini lemah tanpa pertolongan Engkau. Sejak Kau karuniakan mereka tumbuh dirahim kami, mereka lahir, tumbuh didunia ini...Ah....rasanya terlalu sombong jika kami tidak melibatkan Engkau dalam setiap fase kami mendidik mereka. Maka...mudahkanlah kami mendidiknya ya Allah, sebagai amanah-Mu didunia dan akherat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar